
ID menjadi salah satu narasumber kegiatan MKKS 2018 di Sekayam
10 November 2018
Institut Dayakologi bekerjasama dengan Pemda Sanggau melakukan Revolusi Mental dengan Pendidikan Mulok Budaya dan Multikuktur di seluruh SMP se-Kabupaten Sanggau.
SMP Sekabupaten Sanggau, Tingkatkan Intelektualitas dan Mentalitas Budaya para siswa, dengan Pendidikan Mulok Budaya dan Multikultur. Balai Karangan, Sekayam, Sanggau - ID
Lebih dari 80 Kepala Sekolah Sekabupaten Sanggau menghadiri Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Sanggau, yg dipusatkan di SMP Negeri 1 Sekayam, Balai Karangan, Kamis, 8 November 2018.
Kegiatan konsolidasi rutin ini difasilitasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau. Melalui Poheng Gwew, Kabid Pendidikan Dasar, ditekankan bahwa pertemuan kali ini lebih istimewa karena Pemda Sanggau berkomitmen melaksanakan Program Revolusi Mental dari Presiden Jokowi, utk itu, melalui dinas pendidikan dan kebudayaan, Pemda menekankan pentingnya penanaman nilai budaya melalui penyelamatan bahasa lokal dan pendidikan multikultur.
Memandang pentingnya hal tersebut, Pemda Sanggau bekerja sama dengan Institut Dayakologi, GPPK, agar Sanggau makin bermartabat dan berkepribadian dalam Budaya. Untuk itu, pihak Dinas membawa serta Tim Institut Dayalologi, menjadi salah satu narasumber dalam acara MKKS tersebut. Kriss Gunui’, Direktur ID, menerangkan bahwa ada 2 tantangan revolusi mental dalam konteks Kebudayaan di Kalbar, yakni kritis media pewarisan budaya dan meningkatnya prilaku atau budaya Intoleransi di kalangan masyarakat hingga bangku sekolah. Agar Kalbar tidak semakin mengalami degredasi budaya khususnya penggunaan bahasa daerah serta mengerem berkembangnya prilaku intoleran, ID memandang pentingnya kerjasama dan keterlibatan banyak pihak untuk mengatasi hal tersebut.
Salah satunya dengan mengoptimalkan peran media pendidikan untuk pendidikan multikultur dan anti kekerasan serta mentradisikan penggunaan bahasa lokal di setiap sekolah, minimal sebagai bahasa pengantar. Hal tersebut sangat penting demi menjamin generasi yang cerdas dan pancasilais, sekaligus kontribusi Sanggau dan Kalbar umumnya dalam mempatenkan Pancasila. Gagasan tersebut disambut baik oleh seluruh Kepala Sekolah yang hadir. Hal tersebut ditandai dengan aspirasi dinas dan perwakilan kepala sekolah agar Bupati mengeluarkan surat edaran pengajaran Mulok Budaya dan Multikultur di sekolah (SMP). Membantu proses tersebut ID juga menyediakan beberapa buku untuk bahan ajar Pendidikan Multikultur, serta memberikan buku-buku hasil penelitian ID dan bahan ajar secara simbolik ke Dinas Pendidikan & Kebudayaan Sanggau.
Selain Pohen Gwew, dari Dinas juga dihadiri oleh Edi Kusmadianto, Kabid Kebudayaan dan Rudi Fransiskus, Kepala MKKS. Pada kesempatan yg sama, Edi Kusmadianto, juga mengemukan bahwa Pemda Sanggau melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yg bekerjasama dengan ID, merevolusi mental perserta didik dengan penanaman nilai budaya, penyelamatan bahasa lokal dan pendidikan multikultur. Menurutnya hal tersebug tak dapat ditawar lagi sebagai upaya merawat pancasila serta dalam upaya menuju Sanggau yg maju dan terdepan. Teks: KG. Foto: P. Bendi & Anselmus S.