Dubes Prancis di Tembawang Bangkan, Desa Tae, Kec.Balai Batang Tarang, Sanggau
Tae-Sanggau,
Kamis (2/5/2019), Ketemenggungan Tae menerima kunjungan Duta Besar Perancis untuk Indonesia (Jean-Charles Berthonnet), beserta Direktur Agency France for Development (AFD) Emmanuel Baudran, Sekretaris Utama Kedutaan Prancis Pierre Vincent, dan Perwakilan Komite Katolik untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Pembangunan (CCFD-TS) Nicolaas Heeren.
Kunjungan Dubes Perancis dan rombongan tersebut didampingi oleh Direktur ID dan timnya. Rombongan tiba sekitar pukul 10.00 Wib dan istirahat sejenak di Kantor Kecamatan Balai, lalu bersama Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot dan rombongan berangkat menuju Desa Tae yang disambut oleh masyarakat yang memenuhi Balai Desa Tae.
Mereka disambut Ritual Adat Tabur Beras Kuning dan Ritual Adat Bekibo di depan Balai Pertemuan, yang merupakan tradisi Adat Penyambutan dari Masyarakat Hukum Adat Desa Ketemenggungan Tae. Kepala Desa Tae, Melkianus Midi, tokoh adat dan sejumlah warga dengan hangat menyambut kunjungan rombongan tersebut. "Kami ucapkan selamat datang kepada Bapak Duta Besar Prancis beserta rombongan di desa Ketemenggungan Tae, yang sedang dalam proses menjadi Desa Adat dan Desa Mandiri,"ujarnya. Senada dengan Pak Midi, Krissusandi Gunui', Direktur Institut Dayakologi mengatakan terima kasih kepada Dubes Perancis beserta rombongan yang memilih Ketemenggungan Tae dan Hutan Adat Tae untuk dikunjungi sehingga bisa bertemu secara langsung dengan masyarakat adat, melihat, dan mendengar pembelajaran atas pengalaman pemberdayaan holistik di Tae. "Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Dubes Perancis beserta rombongan yang sudi datang, dan bertemu dengan masyarakat adat. Tentu kami senang sekali karena bersama masyarakat adat di Tae ini, dan juga wakil bupati dan rombongan berkesempatan beramah-tamah dengan Bapak Dubes Perancis beserta rombongan. Semoga proses pendampingan di Ketemenggungan Tae ini khususnya dan di lingkar Tiong Kandang pada umumnya bisa kita lanjutkan bersama-sama,"tukasnya saat memberikan sambutan.
Dari Tarian Ntuneng ke Hutan Adat
Saat sesi sambutan-sambutan selesai, rombongan menyaksikan sekelompok anak-anak menari Tarian Ntuneng diiringi oleh alat musik Ntuneng (alat musik dari bambu), dilanjutkan ramah-tamah dan diskusi seputar aktivitas masyarakat dan program Pemberdayaan Holistik yang didampingi oleh Institut Dayakologi selama tiga tahun terakhir. Rombongan juga diajak makan bersama dengan suguhan aneka jenis masakan khas Tae.
Beralih dari Gedung Pertemuan Tae, sekitar pukul 14.45 Wib, rombongan dubes beserta masyarakat beranjak menuju salah satu Tembawang dan hutan adat yang terletak di punggung Gunung Tiong Kandang di belakang Kampung Bangkan. Di tembawang, sembari menikmati bermacam jenis buah lokal, di antaranya belimbing darah, ramah-tamah dan diskusi bersama warga pun berlanjut dalam suasana alam yang asri dan santai hingga sore sekitar pukul 17.00 Wib.
Duta Besar Perancis dan rombongan pun kembali menuju Pontianak karena esok harinya akan bertolak ke Jakarta. Acara di desa dan lokasi tembawang diorganisir oleh organisasi lokal RRGRK (Rombokng Ria Gandi Ria Kudur), Sekretariat Bersama Masyarakat Adat Komunitas Tiong Kandang dan Pemerintah Desa Tae. (YM, TIM-DokPub & Sekret ID).