Perwakilan Lembaga yang berjejaring kerja sama dengan ID
JARINGAN/MITRA ID
Institut Dayakologi secara internal merupakan bagian dari Gerakan Pemberdayaan Pancur Kasih (GPPK) berjejaring kerja dengan lembaga lain di konsorsium GPPK. Selain itu bersama NGO lain, Institut Dayakologi mendirikan Aliansi Perdamaian dan Transformasi (ANPRI) yang bergerak dalam isu perdamaian, toleransi dan multikulturisme bermitr dengan berbagai instansi di Kalimantan.
Di tingkat nasional, Institut Dayakologi adalah anggota Dewan Nasional Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), dan bersama NGO lain menjadi Steering Commitee dan mendirikan International NGI Forum on Indonesian Development (INFID), lembaga pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (SHK), sekretariat komisi revitalisasi hak-hak atas tanah Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) yang merupakan kualisi 65 LSM untuk mengerjakan reformasi agraria di Indonesia, pendiri Jaringan Pembela Hak Azasi Manusia (Japhama) se Kalimantan, terlibat aktif dalam pembentukan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Institut Dayakologi juga bekerja sama dengan KOMNAS HAM menyelenggarakan kampanye anti diskriminasi ras, etnis, gender dan xenophobia di Pontianak.
Untuk tingkat Internasional, Institut Dayakologi bersama sejumlah LSM lain mendirikan Asia Indigenous Peoples Pact (AIPP). Institut Dayakologi juga menjadi anggota kelompok kerja LSM untuk Asian Development Bank (ADB) dan Bank Dunia yang memonitor pengaruh proyek yang didanai ADB dan World Bank. Institut Dayakologiberjejaring kerja dengan berbagai LSM lain seperti TEBTEBBA - Pusat Internasional Masyarakat Adat untuk Penelitian Kebijakan dan Pendidikan yang berbasis di Filipina dalam isu Pemberdayaan Masyarakat Adat dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Kearifan Lokal untuk mengurangi dampak perubahan iklim serta CCFD - Komite Khatolik untuk Memberantas Kelaparan dan untuk Pembangunan yang berbasis di Prancis dalam berbagai isu, salah satunya adalah dalam isu perdamaian dan multikultur.