Paolus Hadi, S.Ip., M.Si, Bupati Sanggau, dalam sambutannya pada pembukaan musyawarah adat Tiong Kandang dan ritual adat ganjor di Tae, Jumat (29/3) lalu.
Tae, Sanggau,
Hal itu disampaikan Paolus Hadi, S.Ip., M.Si, Bupati Sanggau, dalam sambutannya pada pembukaan musyawarah adat Tiong Kandang dan ritual adat ganjor di Tae, Jumat (29/3) lalu. Dia mengajak masyarakat segera mengisi dan menambahkan jenis tanaman di hutan adat Tae. “Terima kasih kepada Gerakan Pemberdayaan Pancur Kasih yang telah berjuang membantu mendampingi masyarakat dalam mewujudkan peta wilayah demi memenuhi kebutuhan batas dan perencanaan wilayahnya. Sanggau mendapatkan bantuan bibit durian serumbut untuk ditanam di areal 80 hektar. Jangan hanya seremonial saja dengan hutan adat yang sudah ditetapkan Pemerintah itu, mari dikelola dengan menambahkan tanaman durian serumbut di dalamnya, dan di Tae ini mungkin cocok juga menanam kopi dengan harapan ke depannya semua orang Sanggau yang suka ngopi membeli kopi di Desa Tae. Jangan hanya bisa mendapatkan SK Hutan Adat saja, tetapi bagaimana hutan adat ini benar-benar diisi segera dan dikelola dengan benar,” pungkasnya di hadapan sekitar 2.500-an hadirin.
Hadir dalam pembukaan musyawarah adat Tiong Kandang dan ritual adat ganjor di Tae tersebut termasuk Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Gubernur Kalbar, Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Provinsi Kalbar, Dinas Kehutanan Provinsi Kalbar, pimpinan SOPD Kabupaten Sanggau, dan Kepala desa dan warga dari 17 desa di wilayah Kabupaten Sanggau yang pada kesempatan itu menerima sertifikat PTSL, serta pimpinan lembaga-lembaga anggota Konsorsium Gerakan Pemberdayaan Pancur Kasih. [mgr].