Buku Tradisi Lisan Dayak

In stock

Special Price IDR 45000

Judul: Tradisi Lisan Dayak; Yang Tergusur Dan Terlupakan. TIM Peneliti OT Kanayatn/Bukit: Albert Rifinus, Maran Marcel, Petronela Regina, Miden Maniamas, Adiran, Sujarni Alaoy. Editor: Stepanus Djuweng, Nico Andasputra, John Bamba, Edi Petebang. Penerbit: Institut Dayakologi. Cetak 1, Agustus 2003. ISBN: 979-97788-08. Jumlah Halaman: 175

Deskripsi: Buku ini disarikan dari hasil penelitian lisan Dayak Kanayatn, Simpakng, Krio dan Pompakng. Penelitian ini untuk proses revitalisasi (pemberdayaan) dan restitusi (pengembalian) nilai, bentuk dan fungsi kebudayaan Dayak umumnya dan secara khusus pada subsuku Dayak Kanayatn, Simpakng, Krio dan Pompakng. Metode penelitian yang dipakai adalah Participation Action Research (PAR); dimana penelitian lebih berfungsi sebagai fasilitator, sedangkan narasumber lebih berperan sebagai peserta studi: bukan sekedar respondean atau informen saja.

Penelitian tradisional Dayak sangat penting, sebab dari tradisi lisanlah dapat diketahui landasan pikiran, sikap dan prilaku masyarakat Dayak. tradisi lisan Dayak mengandung filsafat, etika, moral, estetika, sejarah, seperangkat aturan (adat), ajaran-ajaran keagamaan, ilmu pengetahuan asli dan teknologi tepat guna serta hiburan-hiburan rakyat. Hal inilah yang kemudian menuntun pemikiran, perkataan dan prilaku individu dan komunitas masyarakat suku Dayak. Tradisi lisan bagi suku Dayak menggabungkan generasi lampau, sekarang dan masa depan.

Institut Dayakologi berharap agar buku ini dapat memberikan sumbangan kepada para sarjana, para ahli, mahasiswa, pelajar, pendidikan dan masyarakat umum tentang keberadaan sebuah masyarakat: falsafah hidupnya, kepercayaannya, pola-pola asli pengelolaan sumber daya alam yang berkesinambungan, nilai-nilai moral dan etikanya, sejarahnya, etno-sastranya, hukum adatnya, pemikiran dan prilakunya. Sedangkan bagi suku Dayak Kanayatn, Simpakng, Krio dan Pompakng, tulisan ini dapat menjadi tonggak sejarah untuk kembali mempelajari, memahami seperti kata Waiko menemukan kembali identitas yang selama ini terasa semakin kusam oleh sebuah proses modernisasi. Dengan demikian, selain diharapkan dapat membuka tabir sebuah masyarakat, buku ini juga dapat memberikan sumbangan yang lebih luas pada pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan langsung dengan bidang keilmuwan lain yang terkait seperti antropologi, folklore dan psikologi, lingkungan dan sebagainya".