Diskusi Etnografi Gerakan Sosial Ekologi

Rabu, 21 November 2018

Institut Dayakologi adakan diskusi Etnografi di gedung Jurung Kantor Institut Dayakologi. Diskusi terbatas bertema “Praktik Etnografi Gerakan Sosial Ekologi untuk Advokasi dan Transformasi” ini dipantik oleh Dr. I. Ngurah Suryawan seorang Antropolog/Peneliti Pusat Studi Kebudayaan UGM Yogjakarta yang juga merupakan seorang dosen Universitas Negeri Papua -  Manokwari. Dihadiri oleh kurang lebih 30 orang dari berbagai kalangan seperti Aktivis NGO, Peneliti, Dosen dan Mahasiswa (Antropologi UNTAN, UNU Kalbar), Orang Muda Lintas Iman, Penggiat CU Gerakan, Pegiat Pemetaan Spasial dan Sosial dan Jurnalis.

Diskusi yang dimoderatori pengurus ID sekaligus seorang antropolog ini, menurut R. Giring, terselenggara atas kerja sama antara Institut Dayakologi dan Pusat Studi Kebudayaan UGM Yogyakarta. Menurut Ngurah, praktik ber-etnografi pada dasarnya adalah sebuah metode memetakan permasalahan dan menemukenali issue dan dinamika lapangan bersama masyarakat/subjek juga aktor dan keterkaitannya, relasi-relasi kekuasaan yang melingkunginya, dan mengolah data serta menulisnya secara efektif dan mudah dipahami para pihak untuk mendorong perubahan. "Intinya seorang aktivis maupun dosen mesti hadir di tengah masyarakat dan kebudayaan tertentu yang ditelitinya hingga mampu menyuarakan sekaligus memberikan pemahaman tentang konteks persoalan yang dihadapi masyarakat atau kebudayaan itu,"ujarnya.

Dari diskusi tersebut dipahami bahwa dalam upaya transformasi dan advokasi, para aktivis dan dosen diajak untuk selalu berusaha meningkatkan kapasitas diri sebaik-baiknya, setia pada posisioning yang jelas dalam melihat fenomena-fenomena komplek di masyarakat, dan memperluas jejaring. Selain itu, dalam mengakhiri diskusi, pengurus ID menyatakan kehadiran pihak kampus dan para ativis dalam diskusi tersebut merupakan langkah awal untuk berjejaring ke depannya, terutama dalam hal riset dan kerja-kerja advokasi dan transformasi.

Teks: Yr. Foto: Ron.